Video Viral di Media Sosial
Video yang memperlihatkan seorang wisatawan mengenakan kaus Borobudur saat berada di kawasan Malioboro Yogyakarta pertama kali diunggah ke TikTok dan Instagram. Dalam hitungan jam, video tersebut mendapat ribuan tayangan, komentar, dan dibagikan ke berbagai platform.
Banyak netizen mengapresiasi desain kaus yang dianggap unik dan kekinian, sementara sebagian lain mengkritik karena menilai visualisasi Borobudur terlalu modern dan tidak menonjolkan sisi tradisional.
Pembuat Konten Klarifikasi
Pemilik akun media sosial yang pertama kali mengunggah video tersebut mengatakan tidak menyangka unggahannya akan viral. Ia hanya berniat membagikan pengalaman belanja produk lokal saat jalan-jalan di Yogyakarta.
“Awalnya saya beli kaus itu sebagai oleh-oleh, lalu saya coba pakai dan bikin video singkat. Ternyata banyak yang komentar, ada yang suka karena desainnya beda, ada juga yang kontra. Saya pribadi mendukung produk lokal,” ujarnya.
Tanggapan Produsen Kaus
Produsen kaus yang berlokasi di Yogyakarta menuturkan bahwa desain Borobudur dibuat dengan tujuan mengenalkan warisan budaya melalui gaya visual yang bisa diterima generasi muda. Desain kaus tersebut menggabungkan ilustrasi stupa Borobudur dengan tipografi modern.
“Kami ingin anak muda bangga memakai ikon budaya Indonesia, termasuk Borobudur, tapi dengan tampilan yang sesuai tren. Viral ini justru jadi momentum bagi kami untuk memperluas promosi produk lokal,” kata perwakilan produsen.
Respons Warga dan Wisatawan
Sejumlah warga Yogyakarta menilai viralnya kaus Borobudur adalah hal positif karena bisa meningkatkan minat wisatawan membeli produk khas daerah. Namun ada juga yang mengingatkan agar produsen tetap menjaga nilai-nilai budaya dan tidak sekadar mengejar tren.
Seorang wisatawan dari Bandung mengaku sengaja mencari kaus itu setelah viral di TikTok. “Menurut saya bagus, lebih kekinian, jadi enak dipakai sehari-hari tanpa terkesan baju oleh-oleh saja,” ujarnya.
Baca Juga : Polisi Yogyakarta Bantah Lindungi Operator Judi Online
Apresiasi dari Dinas Pariwisata
Dinas Pariwisata DIY menyambut baik fenomena viralnya kaus Borobudur. Pihaknya menilai promosi budaya lewat produk kreatif bisa menjadi pintu masuk mengenalkan ikon-ikon warisan dunia ke generasi muda.
“Kami mendorong UMKM lokal untuk terus berinovasi. Selama tidak menyalahi norma, produk seperti kaus Borobudur justru memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota budaya dan kreatif,” ujar perwakilan Dispar DIY.