Yogyakarta – Persyaratan Produk Pewangi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Dari parfum yang kita semprotkan sebelum keluar rumah, hingga deterjen yang memberi aroma segar pada cucian, hampir setiap produk kini memiliki sentuhan aroma.
Ini mencakup parfum, cologne, aftershave, bahkan losion beraroma. Namun, peraturan berubah jika tujuan penggunaan pewangi adalah terapeutik — seperti aromaterapi untuk sakit kepala atau semprotan tidur berbasis lavender — maka produk tersebut masuk dalam kategori obat, dan memerlukan pengawasan serta uji klinis yang lebih ketat.
Produk lain seperti deterjen, pelembut pakaian, atau penyegar ruangan, yang mengandung pewangi namun tidak diaplikasikan langsung ke tubuh, tidak dikategorikan sebagai kosmetik atau obat. Produk-produk ini justru berada di bawah pengawasan Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC), menandai betapa beragamnya jalur regulasi tergantung pada tujuan dan penggunaan pewangi.
Masuknya MoCRA (Modernization of Cosmetics Regulation Act) membawa angin segar sekaligus tantangan baru bagi industri kosmetik. Peraturan ini menekankan transparansi, terutama dalam label alergen pewangi. Jika suatu bahan pewangi terbukti menyebabkan reaksi serius, FDA berhak meminta daftar rinci dari seluruh komposisi pewangi dalam produk tersebut — sebuah langkah penting untuk melindungi konsumen.
Baca Juga : Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal
Meskipun FDA tidak mewajibkan persetujuan resmi terhadap setiap bahan pewangi, perusahaan diwajibkan untuk memastikan keamanan produk mereka. Sayangnya, saat ini banyak label hanya mencantumkan kata “Fragrance” atau “Aroma”, tanpa menjelaskan komponen-komponennya — alasannya? Rahasia dagang. Hal ini menimbulkan dilema antara perlindungan konsumen dan perlindungan bisnis.
Di tingkat internasional, Asosiasi Parfum Internasional (IFRA) menjadi lembaga rujukan penting. Bersama RIFM (Research Institute for Fragrance Materials), IFRA mengembangkan standar keamanan pewangi
Menariknya, standar IFRA tidak hanya terbatas pada kosmetik, melainkan mencakup 12 kategori produk, dari pembersih rumah tangga hingga lilin aromaterapi. Hal ini mencerminkan pergeseran besar dalam pemikiran industri: bahwa aroma bukan hanya soal estetika, tetapi juga kesehatan dan keselamatan.
Dengan dunia yang semakin sadar akan risiko alergi dan sensitivitas kulit, regulasi pewangi terus berkembang. Di balik aroma harum yang memikat, ada lapisan kompleks peraturan yang menjaga keselamatan kita.
