Heboh Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Patwal: “Biasa Aja”
Diskusi Yogyakarta – Sebuah video yang memperlihatkan mobil pribadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, tengah berhenti di lampu merah kemudian disalip rombongan kendaraan yang dikawal polisi, ramai beredar di media sosial. Rekaman tersebut memicu perbincangan publik karena menunjukkan Ngarsa Dalem—sebutan untuk Sultan—tidak dikawal, kontras dengan kebiasaan pejabat tinggi negara lainnya.
Dalam video berdurasi singkat itu terlihat mobil berpelat AB 10 HBX milik Sultan berhenti di persimpangan lampu merah. Beberapa detik kemudian, sejumlah mobil dengan lampu rotator biru dan sirine melaju cepat menyalip dari arah belakang. Suara “tot-tot wuk-wuk” khas iring-iringan kendaraan berpatroli terdengar jelas.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @unikinfold pada Sabtu (11/10) pagi dengan keterangan, “Mungkin mereka sibuk banget.” Namun, unggahan tersebut telah dihapus pada siang harinya. Meski begitu, potongan video itu sudah terlanjur tersebar luas di berbagai platform, termasuk X (Twitter) dan grup-grup pesan instan.
Sultan Tanggapi Santai
Menanggapi viralnya video tersebut, Sultan memberikan pernyataan santai. Ia menegaskan bahwa dirinya memang tidak menggunakan pengawalan polisi dalam aktivitas kesehariannya, kecuali pada acara resmi pemerintahan.
“Kenapa dipersoalkan? Kan tidak perlu dipersoalkan pakai pengawalan atau tidak, biasa aja,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (13/10/2025).
“Ya memang saya biasa nggak ada pengawalan kok. Kalau nggak acara resmi, ya nggak perlu. Wong saya juga bisa nyupiri sendiri,” imbuhnya sambil tersenyum.
Sultan juga menjelaskan alasannya tidak menggunakan kendaraan dinas berpelat AB 1, melainkan mobil pribadi AB 10 HBX dalam kesempatan tersebut.
“Kalau mobil dinas AB 1 itu dipakai untuk acara resmi. Kalau tidak resmi, saya pakai mobil pribadi saja,” tegasnya.
Klarifikasi dari Pihak Pemda DIY
Pihak Pemerintah Daerah DIY melalui Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, membenarkan bahwa mobil dalam video itu memang milik Sultan.
“Betul, kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul,” ujar Ditya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10).
Ditya menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Rabu (8/10) saat Sultan dalam perjalanan mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam agenda kunjungan kerja ke wilayah Kelor, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Terkait rombongan kendaraan berpatroli yang melaju dan menyalip mobil Sultan, Ditya menyebut kemungkinan besar iring-iringan tersebut merupakan rombongan pejabat lain. Namun, untuk memastikan, ia menyarankan konfirmasi langsung ke kementerian terkait.
“Kendaraan patwal itu kemungkinan besar rombongan AHY. Tapi untuk pastinya mungkin lebih tepat kalau dikonfirmasi ke pihak kementerian,” ujarnya.
Stafsus AHY Bantah Rombongan Patwal Milik Kemenko
Pernyataan Ditya kemudian ditanggapi oleh Herzaky Mahendra Putra, Staf Khusus Menko Bidang Komunikasi dan Informasi Publik. Ia membantah bahwa rombongan patwal dalam video tersebut merupakan iring-iringan Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kalau ada yang membuat pernyataan bahwa itu rombongan Menko AHY, tentu tuduhan itu tidak benar dan tidak berdasar. Pak Menko AHY sudah meninggalkan lokasi 30 menit lebih awal mendahului Sri Sultan,” kata Herzaky.
Dengan demikian, rombongan patwal dalam video itu kemungkinan adalah kendaraan pejabat atau tamu penting lainnya yang melintas di jalur yang sama.
Publik Puji Kesederhanaan Sultan
Video ini memicu gelombang komentar netizen. Banyak warganet yang mengapresiasi sikap Sultan HB X yang tetap patuh pada lampu lalu lintas dan tidak meminta prioritas jalan meskipun ia seorang gubernur sekaligus raja di Yogyakarta.
“Ini baru pejabat panutan, nggak perlu pengawalan ribet. Hormat untuk Sultan Jogja,” tulis salah satu pengguna X.
“Sultan nunggu lampu merah kayak rakyat biasa. Salut!” tulis pengguna lainnya.
Sikap Sultan ini bukan hal baru. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, ia dikenal enggan menggunakan pengawalan polisi untuk aktivitas pribadi atau perjalanan kedinasan yang tidak bersifat resmi. Ia juga kerap mengemudi sendiri, tanpa protokoler berlebihan.
Tradisi Kesederhanaan Pemimpin
Sikap rendah hati dan kesederhanaan Sultan HB X ini mencerminkan tradisi kepemimpinan yang sudah lama melekat pada Keraton Yogyakarta. Sultan dikenal dekat dengan masyarakat dan sering berinteraksi langsung tanpa pengawalan ketat.
Di tengah banyaknya pejabat publik yang menggunakan pengawalan dan iring-iringan panjang, sikap Sultan dianggap sebagai teladan dalam membangun kepercayaan publik dan menunjukkan kesetaraan di jalan raya.