Benarkah Setelah Panas Terik Akan Datang Hujan Ekstrem di Yogyakarta?

ilustrasi suhu panas di siang hari.

Beberapa hari terakhir, masyarakat Yogyakarta merasakan suhu panas terik yang cukup menyengat. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: apakah setelah panas terik akan datang hujan ekstrem? Banyak warga khawatir cuaca ekstrem bisa mengganggu aktivitas sehari-hari maupun perayaan budaya yang rutin digelar di kota pelajar ini.

Fenomena Panas Terik di Yogyakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa panas terik di Yogyakarta disebabkan oleh posisi matahari yang hampir tegak lurus di atas wilayah Jawa. Fenomena ini dikenal sebagai kulminasi utama, yang biasanya membuat suhu siang hari meningkat hingga 34–36 derajat Celsius.

Selain itu, kelembapan udara yang tinggi membuat panas terasa lebih menyengat. Kondisi ini normal terjadi dua kali dalam setahun di wilayah tropis.

Apakah Setelah Panas Terik Akan Turun Hujan Ekstrem?

BMKG menegaskan bahwa panas terik tidak selalu diikuti oleh hujan ekstrem. Namun, peralihan musim dari kemarau menuju penghujan memang sering memunculkan cuaca kontras. Setelah periode panas, awan-awan konvektif bisa cepat terbentuk dan memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Di Yogyakarta, hujan deras berpotensi disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari. Tetapi tidak semua wilayah akan terdampak secara merata, karena sifat hujan di masa pancaroba cenderung lokal.

Potensi Dampak bagi Masyarakat

Cuaca ekstrem yang datang tiba-tiba bisa menimbulkan dampak signifikan. Genangan air hingga banjir lokal sering terjadi di wilayah perkotaan dengan drainase buruk. Selain itu, aktivitas luar ruangan, pariwisata, dan sektor pertanian juga bisa terganggu.

BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir bandang di sekitar perbukitan Sleman dan Kulon Progo.

Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

  • Gunakan perlindungan diri saat beraktivitas di luar ruangan, seperti topi dan tabir surya.
  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi akibat panas.
  • Siapkan payung atau jas hujan, terutama saat sore hari di musim pancaroba.
  • Pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG agar dapat mengantisipasi kondisi ekstrem.

Kesimpulan

Panas terik di Yogyakarta tidak secara langsung menandakan hujan ekstrem akan segera turun. Meski begitu, transisi musim memang berpotensi menghadirkan cuaca kontras berupa hujan deras lokal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, menjaga kesehatan, serta memantau informasi cuaca resmi dari BMKG.


Pranala Luar

Kategori: Cuaca, Yogyakarta, Lingkungan

Tag: BMKG, Yogyakarta, Panas Terik, Hujan Ekstrem, Cuaca

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.