
Diskusi Yogyakarta – Bagi sopir dan pengusaha angkutan kota (angkot) di Kota Magelang, peluncuran program ‘Jempol’ (Jemput Pelajar Kota Magelang) bukan sekadar proyek transportasi biasa. Program yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang ini hadir sebagai napas baru di tengah sepinya jumlah penumpang, terutama sejak pandemi dan perubahan pola transportasi masyarakat. Program ini menghadirkan angkutan pelajar gratis dengan total 27 armada, yang siap melayani rute utama ke berbagai sekolah di kota.
Ketua Koperasi Angkutan Umum Perkotaan (Kopata) Kota Magelang, Darsono, menuturkan bahwa para sopir dan pengusaha angkot menyambut program ini dengan antusias dan rasa lega.
“Ini sangat membantu masyarakat dan memberi harapan baru bagi kami karena ada pendapatan yang pasti setiap hari,” ujarnya saat ditemui di Terminal Tipe C Magersari, Jumat (24/10/2025).
Program ini menargetkan pelajar SD hingga SMA di wilayah Kota Magelang, dengan tujuan memberikan kemudahan akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. Setiap kendaraan memiliki kapasitas 12 penumpang, dan beroperasi pada jadwal antar pukul 05.30–07.00 WIB serta jemput pukul 13.30–15.00 WIB. Sistem pembayaran dilakukan secara mingguan melalui koperasi, sehingga memberikan kepastian pendapatan bagi sopir.
Darsono menambahkan, total 27 unit angkot sudah siap beroperasi di delapan rute utama yang menghubungkan sekolah-sekolah di seluruh wilayah kota, termasuk kawasan Magersari, Rejowinangun, Tidar, dan Gelangan. Setiap rute dirancang sedemikian rupa agar memudahkan pelajar untuk mencapai sekolah tepat waktu dan kembali pulang dengan aman.
“Selain membantu pelajar, program ini juga diharapkan bisa menghidupkan kembali sektor transportasi umum yang sempat menurun drastis jumlah penumpangnya,” kata Darsono.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang, Tri Handoko, menjelaskan bahwa program Jempol merupakan bagian dari inovasi transportasi berbasis masyarakat, sekaligus implementasi visi Pemkot dalam menciptakan kota ramah pelajar.
“Kami berharap program ini tidak hanya membantu siswa, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi sopir dan pengusaha angkot. Program ini akan dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kualitas layanan dan memastikan keberlanjutan,” ujarnya.
Dengan adanya program Jempol, diharapkan sektor transportasi umum di Kota Magelang semakin hidup, pelajar mendapat kemudahan akses ke sekolah, dan pendapatan sopir angkot bisa kembali stabil.





